BELAJAR DARI KELUARGA IBRAHIM AS. DAN KELUARGA IMRON

 


Sebelumnya, saya haturkan jazakallah bi khoir, kepada saudaraku, rekan seperjuanganku di Madrasah Ibtidaiyah Khadijah Malang. Beliau Pak Yahya, yang digerakan Allah share video dari You Tube tentang tata cara Sholat Idul Adha di rumah. Sungguh sangat bermanfaat.

 https://www.youtube.com/watch?v=oz2lYWlbuj4&ab_channel=NUOnline

Aku baca dan aku pelajari sungguh-sungguh. Virus Covid 19- masih menghantui dunia. Tepat di depan masuk blok rumahku, berkibar bendera hijau, tanda tak satupun warga di blok kami yang terpapar. Namun tidak demikian dengan blok-blok yang lain. Selalu ada 2-3 warganya yang terpapar Virus yang masih saja diperdebatkan keberadaannya. Entahlah, aku lebih memilih sibuk dan pasarah dengan aktifitas ibadahku kepada Allah.

Pada hari raya Idul Fitri lalu, para wanita masih diperkenankan turut jamaah di mesjid. Aku dan ke-3 anak gadisku juga bergabung di mesjid. Juga dengan ke tiga anak laki-lakiku. Kami semua dapat beriringan berjalan menuju mesjid. Sambil terus bertakbir mengumandangkan kebesaran Allah. Namun pagi ini, pukul 5.30, sambil menunggu anak-anakku bersiap, aku buka wa group blok UJ 21 , ternyata seorang bunda sudah wa, 

"ibu-ibu mohon tidak usah ke mesjid, ini saya tidak boleh masuk mesjid, saya dan Cece nunggu di mobil. Hanya bapak-bapak yang boleh shalat di mesjid."

Maka aku dan anak-anak gadisku , urung ke mesjid. Aku gelar sajadah di ruang tamu kami yang multi fungsi, tempat belajar, tempat makan bersama dan juga tempat sholat berjamaah. Kami pun menggelar sholat Idul Adha di rumah. Persis seperti video yang aku tonton di You Tube. Bergabung juga cucu mungilku Khaula , usia 3 tahun dan sang kakak Arsyad 5 tahun. Sayang kak Arsyad ngambek gak mau sholat. Gara-gara di tinggal abinya ke mesjid.


Sebagai pemimpin sholat, aku merasakan suasana haru biru. Mengingat situasi pandemi. hampir tiap hari berita berpulangnya teman, sahabat, saudara aku terima di medsos. Aku bermohon semoga Pandemi segera berlalu.  Berharap situasi segera normal kembali. Setiap Takbir, aku sertakan pengakuanku bahwa Hanya Allah yang Maha  Besar. Takbir di rakaat pertama 7x, sesudah membaca Surah Al Fatihah, aku pilih surah Al A'la. Rakaat ke dua takbir 5x, baca surah Al Fatihah aku pilih surah As Syams, mencoba mengikuti sunah. 

Selang sesudah sholat, aku hadapkan badanku menghadap jamaah sholat idul adhaku pagi ini. Allah memberikan aku karunia 3 anak gadis yang luar biasa, 3 anak laki-laki serta 2 cucu. 

Aku pandangi wajah mereka seraya mengucapkan syukur. Aku buka Khotbahku  dengan salam  serta doa pembuka :


Aku lanjut dengan ajakan untuk selalu bertaqwa kepada Allah. Surah Ali Imron ayat 102, menjadi pilihan ayat penguat pesan tauhidku.


Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya. Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim"

Sesungguhnya saat ini adalah moment yang tepat untuk menyampaikan kepada anak-anak dan cucu-cucuku. Momen yang sangat berharga untuk menyhampaikan Ibrah  keluarga Nabi Ibrahim Alaihissalm dan keluarga Imron.

AKU LANJUT KHOTBAH:

Tahukah kalian sayang bahwa Allah menyebut ada 2 keluarga yang WAJIB KITA TELADANI dalam Al Qur'an. Ilmu Parentingnya menjadi bekal bagi seluruh keluarga muslim. Dialah Keluarga Ibrahim alahissalam dan Keluarga Ali Imran. Perhatikan betapa Allah meninggikan kedudukan Keluarga Nabi Ibrahim alaihissalam dan Keluarga Imron. 

Mari kita buka  surah Ali Imron ayat 33-34:


"Sesungguhnya Aku telah memilih  Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (pada masa masing-masing). (Sebagai) satu keturunan, sebagiannya adalah satu keturunan dari sebagian yang lain. Allah Maha mendengar. Maha Mengetahui."

Kita perhatikan! mengapa Allah menyebut Adam dan Nuh. tanpa sebutan keluarga? sementara menyebutkan nama Ibrahim alahissalam dan Imran dengan keluarga ( dalam bahasa Arab: Aali). 

Ada pelajaran luar biasa pada Keluarga Ibrahin alaihissalam dan Keluarga Imron. Kedua keluarga tersebut adalah representatif  dari "PARENTING SUKSES" mendidik tidak hanya  namun hingga anak keturunan mereka. 

Mari nak! kita pelajari sedikit saja dari Kisah keluarga Ibrahin alaihissalam.  Nabi Ibrahim memiliki 2 putra, yakni Nabi Ishaq alaihissalam dan Nabi Ismail alaihissalam. Dari keduanya juga lahir para Nabi yang mulia. Dari garis keturunan  Nabi Ishaq alahissalam lahir para Nabi yang soleh. Nabi Ya'kub alahissalam, Nabi Yusuf alaihissalam hingga Nabi Isa alahissalam . Dari Nabi Ismail alaihissalam lahir Nabi akhir zaman Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi Wasalam.

Sementara Keluarga Imran. Memang Imron bukanlah seorang Nabi. Istri Imron adalah  Hana Binti Fakhudz, saudara kandung Nabi Zakaria alahissalam. Imran memiliki  putri solihah yakni Maryam, ibunda Nabi Isa alaihissam.

Anak-anakku, Nabi Ibrahim alahissalam adalah contoh bagi kita, bagaimana mendidik anak laki-laki. Lihatlah bagaimana Nabi Ibrahim alahissalam menempa Nabi Ismail alahissalam  dan Nabi Ishaq alahissalam.
Nabi Ibrahim mendidik anak laki-laki  sebagai AHLI IBADAH  dan AHLI ILMU menjadi ULAMA pewaris para Nabi. Ulama yang berjiwa IQOMATUDDIN (menegakkan Addinul Islam).

Bukan hanya sekedar mampu mandiri, pintar dan kaya di dunia saja. Namun peduli dengan agama Allah. Punya tanggung jawab pada dakwah Islam.  Lihatlah sayang, Nabi Ibrahim alahissalam jika berdoa maka mendoakan hingga anak keturunannya. Mendoakan agar anak keturunannya ahli sholat dan ahli ibadah. 

Nabi Ibrahim alaissalam juga selalu mengajak anak laki-lakinya berpikir. Saat diperintahkan Allah menyembelih Nabi Ismail alaihissalam. Lihatlah yang dikatakan Nabi Ibrahim, bagaiman pendapatmu wahai anakku? Nabi Ibrahim alahissalam mengajak untuk BERPIKIR, jauh dari kata paksa dan perintah. Agar ilmu tentang tauhid, tertanam di qolbu putranya dengan sempurna. Bukankah iman hanya sempurna dengan akal yang terbimbing?

Lihatlah jiwa Nabi Ibrahim alahissalam yang selalu setia menemani Sang Ayah membangun pondasi Baitulloh.  Hingga Nabi Ibrahim bangga dan mengapresiasi putranya, yang diabadikan Allah dalam surah Al Baqarah ayat 127:

"Ya Tuhan kami terimalah dari Amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha Mengetahui"

Sementara keluarga Imron, memiliki anak perempua, wanita suci . Maryam binti Imron. Yang dari rahimnya , keluar seorang anak suci Nabi Isa Alahissalam. Itulah uswah yang harus kita teladani, jika kita diberi amanah Allah seorang anak perempuan, ajarkan agar dia MENJAGA KESUCIAN diri dan kehormatannya. Menjaga auratnya dan menjaga agamanya. Agar kelak dia menjadi istri yang terjaga kesuciannya dan menjadi ibu penyokong dakwah Islam. Ibu yang mendidik anak menjadi mujahid-mujahid Allah. PejuangKebenaran sejati Addinul Islam.


Semoga kita semua di mudahkan untuk mengikuti jejak keluarga Nabi Ibarahim alahissalam dan keluarga Imron.



Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Al Ahqof ayat 15)


ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR! LAAILAAHAILLALLAH HUALLAH HUAKBAR. ALLAHU AKBAR WALILLAHILHAM
 

10 Dzulhijjah 1442




Komentar

  1. Aku lebih takut dgn seseorang yg memegang pena (penulis) daripada prajurit yg bersenjatakan lengkap
    Napoleon Bonaparte

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat Menunaikan Ibadah idul adha bu diya

      Hapus
  2. Selamat merayakan Idul Adha 1442 H Bu.
    Semoga sehat selalu

    BalasHapus
  3. Betul...betul
    Sama2 bu Asia nurwati

    BalasHapus
  4. Maa syaa Allah....tulisan Bu Dyah membuat air mata jatuh.Terima kasih bu Dyah... Jazakillah. Selamat Idul Adha semoga selalu sehat. Baarokallaah

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Dengan membaca blog bu diyah ini saya menambah ilmu dan pengetahuan terimakasih

    BalasHapus
  7. Mohammad rafi syahidan 6a/22 hadir bu diyah

    BalasHapus
  8. Masya Allah bu diyah....tulisaannya bagus banget dan mengena di hati
    Semoga pandemi cepat berlalu dan kita semua sehat selalu....Aamiin

    BalasHapus
  9. Terimakasih sayang..AMIN AAMIIN ..semoga pandemi segera berlalu

    BalasHapus
  10. isi blognya sangat menginspirasi para bunda2. Terimakasih bu Diyah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB I. KETABAHAN NABI MUHAMMAD SAW. DAN PARA SAHABAT DALAM BERDAKWAH.

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 4C

PERMAINAN TRADISIONAL , KEARIFAN LOKAL YANG KAYA MAKNA