SI MIMIN DAN SI MUMUN

 


            Aku punya dua ekor kucing. Bulunya berwarna  putih bersih , matanya berwarna coklat. Aku beri nama si Mimin dan si Mumun. Kedua kucing itu hadiah dari kakekku. Kakeku punya banyak sekali kucing jen is nya bermacam-macam, semuanya lucu dan menggemaskan. Si Mimin lebih lincah dari si Mumun, selalu bergerak dan tidak pernah diam. Setiap hari mereka selalu aku beri makan tiga kali. Tiap hari aku juga rajin membersihkan kandang si Mimin dan si Mumun. Oh ya aku juga sering mandikan mereka lho! Awalnya aku membantu kakek mandikan kucing, sekarang aku sudah bisa mandikan sendiri. Mulai dari memberi sabun atau shampo hingga mengeringkan. Kalau habis dimandikan  baunya harum sekali.

            Pada suatu hari, Si Mimin kelihatan pendiam, aku heran tumben Si Mimin pendiam? Aku elus-elus bulunya, "ngeong !" suara Mimin lemah. Dia mendekat ke arahku. Aku memeluknya. Lho badan Mimin kok agak panas. Mimin menatapku lemah. "Wah , jangan-jangan Si Mimin sakit!" batinku. Aku gendong Mimin segera. Aku harus bawa Mimin ke kakek. Rumah Kakek dekat dengan rumahku. Kakek seorang dokter hewan. Pasti kakek bisa ngobati Si Mimin. 

            Sesampainya di rumah kakek, segera Mimin periksa di meja periksa. Mimin diam, lemah. Kata kakek, Mimin hanya capek saja. Kakek memberi Mimin obat. Kakek memasukan obat ke mulut Mimin lewat spet. Juga ada yang perlu dimasukan  makanan Mimin. Sepulang dari rumah kakek Mimin tidur pulas. Esok paginya Mimin sudah sehat kembali, alhamdulillah aku senang sekali. Sekarang Si Mimin sudah bermain kembali dengan Si Mumun. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB I. KETABAHAN NABI MUHAMMAD SAW. DAN PARA SAHABAT DALAM BERDAKWAH.

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 4C

PERMAINAN TRADISIONAL , KEARIFAN LOKAL YANG KAYA MAKNA