PERMAINAN TRADISIONAL , KEARIFAN LOKAL YANG KAYA MAKNA


 

Wali Songo berdakwah dan menyebarkan agama Islam di tanah Jawa dengan cara yang unik, mereka memadukan ajaran Islam dnegan kesenian dan budaya masyarakat lokal yang sudah ada.

Dalam pembelajaran Sejarah , materi wali songo dipelajari di kelas 6. Maka menjadi menarik saat anak-anak milenial  berusaha memahami, meresapi hingga mencoba memainkan permainan ini. 

Selain Sunan Kalijaga, Sunan Giri juga memiliki jiwa berkesenian yang tinggi. Sunan Giri mensyiarkan ajaran Islam melalui lagu dan dolanan anak-anak, "Cublak-Cublak Suweng" salah satunya.

"Cublak-Cublak Suweng" adalah salah satu lagu karya Sunan Giri, lagu ini banyak digunakan sebagai salah satu permainan tradisonal Jawa.

Meski dijadikan lagu dolanan, "Cublak-Cublak Suweng" ternyata syarat akan makna yang mendalam, Sunan Giri memang sengaja menulis lagu ini untuk menjadi filsafat hidup yang akan berguna bagi masyarakan Jawa khususnya anak-anak.

Berikut ini lirik dan makna lagu "Cublak-Cublak Suweng" yang dilansir dari berbagai sumber.


Lirik:Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter, mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere, sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong, Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong.

Makna:

Cublak Suweng = tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa. Jadi, Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.

Suwenge Teng Gelenter = suweng berserakan. Harta Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar manusia.

Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau).Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Pak empo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.

Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.

Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada Tempat Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari kecintaan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya hati nuraninya.



Pesan Moral:

untuk mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati nurani yang bersih. Tidak dipengaruhi hawa nafsu.. Dengan hati nurani akan lebih mudah menemukannya, tidak tersesat jalan hingga lupa akan akhirat.

Disadur dari https://merahputih.com/post/read/makna-kehidupan-dalam-lagu-cublak-cublak-suweng

Komentar

  1. Waaah sangat informatif. Saya senang bernyanyi lagu ini waktu kecil, mbah saya ajari lagu ini ternyata ini to maknanya. Terimakasih ilmunya buundaa

    BalasHapus
  2. Luar biasa, walaupun bukan dari tanah Jawa lagu ini begitu indah terdengar, dan saya juga baru tahu maknanya Bu. Terima Kasih πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  3. Kereeen Bu Diah, baru paham saya arti yang sebenarnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB I. KETABAHAN NABI MUHAMMAD SAW. DAN PARA SAHABAT DALAM BERDAKWAH.

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 4C